Links

Tools

Export citation

Search in Google Scholar

Analisis Kualitas Deposisi Kering Dan Basah Akibat Emisi Kendaraan Di Kota Makassar

Journal article published in 2015 by Fajar Septian Anwar, Anwar Mallongi, Syamsuar Manyullei
This paper was not found in any repository; the policy of its publisher is unknown or unclear.
This paper was not found in any repository; the policy of its publisher is unknown or unclear.

Full text: Unavailable

Question mark in circle
Preprint: policy unknown
Question mark in circle
Postprint: policy unknown
Question mark in circle
Published version: policy unknown

Abstract

Jumlah kendaraan bermotor di Kota Makassar pada tahun 2011 sebanyak 961.134 unit atau sekitar 43,94% dari total seluruh kendaraan bermotor di Provinsi Sulawesi Selatan. Kontribusi gas asam yaitu Sulfur Dioksida (SO2) dan Nitrogen Dioksida (NO2) yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil akan menyebabkan keasaman atmosfer, selanjutnya menyebabkan masalah lingkungan dengan terjadinya deposisi asam, baik terdeposisi kering atau terdeposisi basah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas deposisi kering dan basah di Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata konsentrasi SO2 yang diperiksa sebesar 40,378 ??g/Nm3 dan nilai rata-rata konsentrasi NO2 yang diperiksa sebesar 50,031 ??g/Nm3, keduanya masih memenuhi syarat sesuai dengan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No. 69 tahun 2010. Nilai rata-rata pH air hujan yang diukur sebesar 6,63 masih memenuhi syarat dari WHO yaitu lebih besar dari 5,66. Nilai rata-rata daya hantar listrik yang diukur yaitu sebesar 32,3 ??S/cm masih memenuhi syarat nilai daya hantar listrik air hujan normal oleh Sanders yaitu kurang dari 100 ??S/cm. Kualitas deposisi kering di Kota Makassar belum mencapai titik yang mengkhawatirkan karena konsentrasi SO2 dan NO2 masih memenuhi syarat, serta kualitas deposisi basah di Kota Makassar juga belum mencapai titik yang mengkhawatirkan karena nilai pH dan daya hantar listrik air hujan masih memenuhi syarat.